Selasa, 16 Oktober 2018

REKOMEN NOVEL

GUYYYYSSS..
sekarang zamannya Literasi Indonesia kan??
Aku disini mau recomendasi novel fantasi yang menurut aku seru!
Check this out
The 1st sekuel from tetralogy 'BUMI'
Serial novel Bumi dari Tereliye
Sinopsis:
 Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.
(source: goodreads.com)

Adalagi skuel lanjutan bumi ini guys!
diantaranya ada 6 serial
#1 Bumi seperti yang aku jelaskan diatas
#2 Bulan
#3 Matahari
#4 Bintang
#5 Ceros dan Batozare

Quotes

Aku memang tak bisa menatap ke belakang untuk yang kedua kalinya
tapi aku bisa mengubah dua sampai tiga langkah menuju masa depan lebih baik

Selasa, 09 Oktober 2018

Quotes

Hal yang paling penting bukan melupakan
tapi menerima kenyataan
-Tereliye
diambil dari novel Hujan
Hayatın Stresinden Uzaklaşmak İsteyenler İçin Ücretsiz Terapi

Quotes

Berpikirlah 2 3 langkah ke depan sebelum kau tau didepan sana
ada prasangka dengi dibalik tirai

Quotes

Percayalah pada Tuhanmu lebih dahulu
daripada orang baik yang hanya bisa
munafik dibelakang kita
Sedangkan Tuhan selalu ada di depan kita

Senin, 08 Oktober 2018

Sosio Drama

Saat itu, bel MAN kota batu berbunyi. Waktu istirahat tiba di kelas 11 Mipa 2. Huruk piruk siswa-siswi bersanda-gurau dengan kawannya. Beda lagi dengan Vayu (Ayu) yang terdiam sejak memasuki kelas. Mochja (Najja) yang tersadar akan hal itu, menghampiri Vayu.
 Mochja: Yu, apa baik-baik saja? Sakitmu tidak kambuh–
 Vayu: Baik kok
 Zabna (Sabrina) dan Heesya (Annisa) yang sedang masuki kelas, melihat Mochja dekat dengan Vayu. Mereka merasa jengkel. Karena Vayu yang dianggap pembawa sial oleh mereka tidak boleh mendekati siapa pun.
 Zabna: Eh ja! Kenapa kamu sama dia? *Zabna langsung menyambar Mochja untuk pergi bersamanya.
 Heesya: Kamu belum tahu rumornya kalau dia itu pembawa sial?
 Zabna: Nanti kamu kena batunya, lho..
 Heesya: Aku sarankan jauhin saja dia *Zabna mengangguk setuju
 Mochja: Emang ini urusan kalian? *dengan datarnya, Mocha kembali ke tempatnya (backstage)
 Heesya: Apa-apaan sih?
 Zabna: Gara-gara si sial sih, kenapa jadi kita yang dimarahin? *Heesya hanya mengeram kesal
 Bel masuk pun berbunyi. Para penghuni kelas kembali ke tempatnya masing-masing.
 Sampai waktu pulang sekolah. Vayu merasa badannya berat. Padangan matanya kabur. Kepalanya pilu menghadapi sakitnya. Tiba-tiba Vayu berpapasan dengan Zabna dan Heesya di pekarangan sekolah.
 *Zabna yang berbincang ria dengan Heesya sekita ditabrak oleh Vayu, hingga tas Zabna terjatuh
 Zabna: Kalau jalan pakai mata dong! *berjongkok mengambil tasnya
 Vayu: Ma-maaf!
 Heesya: Sial banget deh! Bisa tidak, tidak mengganggu kita?
 Zabna: Sudahlah, percuma ngomong sama dia. Makin sebel nanti!
 *Zabna pergi, disusul Heesya yang menyenggol Vayu dengan bahunya.
 Beberapa hari berlalu, Vayu menerima banyak cacian dan makian dari teman-teman yang lain, hanya Mochja yang peduli dengan keadaannya. Meskipun Vayu sedih, dia tegar menerima apapun. Hingga pada pejalanannya pulang di setapak pinggiran sungai, dia menjatuhkan kotak obatnya. Zabna dengan gesitnya mengambil kotak obatnya.
 Zabna: Wah, apa ini?
 Heesya: Obat? Hei, na, jangan dekat-dekat tertular lho
 Vayu: Kembalikan!
 Zabna: Kalau tidak mau?
 Vayu: Jangan aku membutuhkan– *Vayu menahan tangis
 *Zabna langsung melemparkannya ke sungai
 Zabna: Wops! Tanganku lecet..
 Heesya: Masuk ke sungai deh, kasihan~ *Zabna dan Heesya tertawa puas
 Heesya: Mangkannya jangan lemah jadi orang!
 Zabna: Rasain! Emang enak? *Zabna dan Heesya pergi meninggalkan Vayu
 *Mochja yang melihat dari kejauhan menghampiri Vayu yang menangis
 Mochja: Yu! Ada apa? Mereka apa yang mereka lakukan?
 Vayu: Mereka membuang kotak obat yang dibelikan ayahku dengan susah payah ja..
 Mochja: Innallaha ma'ashobirin! Sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar, yu! *Vayu mengangguk
 Mochja: Akan aku belikan lagi obatnya, ayo!
 Mochja yang memiliki uang berlebih membelikan Vayu obat dan mengantarnya pulang


 Drama tentang Emosi sedih dan psikologi, sobat!
Semoga bermanfaat



REKOMEN NOVEL

GUYYYYSSS.. sekarang zamannya Literasi Indonesia kan?? Aku disini mau recomendasi novel fantasi yang menurut aku seru! Check this out ...